Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKB, Sudjatmiko mengkritisi lambannya perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Sudjatmiko, mengingatkan, jangan sampai proyek IKN yang sudah menyedot anggaran Rp115 triliun itu, menjadi terbengkalai alias proyek mangkrak.
Mengingatkan saja, proyek IKN tahap I menelan dana dari APBN sebesar Rp86 triliun dan swasta Rp58 triliun. Selanjutnya untuk IKN tahap II, duit APBN kembali dikucurkan sebesar Rp48,8 triliun untuk IKN.
Sujatmiko berharap, pihak Otoritas IKN (OIKN) yang dipimpin mantan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, bisa segera menyelesaikan seluruh proyeknya, sesuai target.
“Kami melihat kerawanan dalam pembangunan IKN. Jika target 3 tahun selesai maka dipastikan rampung betul. jangan sampai hanya dibangun dengan kejar target lalu pembangunan asal kerja saja. Proses pembangunan membutuhkan perhatian serius secara transparansi, keberlanjutan dan melibatkan masyarakat lokal, sesuai visi Presiden Prabowo,” ujar Sudjatmiko kepada wartawan, Jakarta, Senin (28/7/2025).
Dia menyebut ada catatan penting dalam ketersediaan infrastruktur dasar dan jaminan layanan publik yang berkualitas bagi pekerja di IKN.
Termasuk, perlindungan kepada masyarakat adat, pelestarian lingkungan hutan tropis serta dampak sosial ekonomi lainnya, harus dikaji secara lebih komprehensif.
“Jangan sampai proyek ini jadi ambisi besar yang malah jadi beban jangka panjang akibat dari kurang pelibatan masyarakat dalam perencanaannya,” kata dia.
Sujatmiko mengatakan, PKB mendukung seluruh upaya dalam pembangunan IKN. Namun, kritik ini merupakan dorongan agar IKN bukan hanya sebagai sebuah simbol rezim melainkan sebagai simbol kemajuan demokrasi, lingkungan keberlanjutan dan keadilan sosial.
“Kami mendukung usaha pemerintah yang optimis mengejar pembangunan IKN, Tapi harus dilandasi dengan niat tulus membangun negeri,” jelasnya.
Sementara itu, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago yang dienal sebagai penggagas awal IKN, menatakan, pembangunan IKN di Kaltim masih sesuai rencana atau on the track.
Saat ini, kata dia, pembangunan fisik di IKN masih menjadi prioritas utama. Namun, pengembangan sektor sosial, budaya, dan ekonomi juga mulai dirancang seiring waktu.
“Pihak OIKN, saya lihat selalu menjaga perkembangan pembangunan lain di IKN, seperti budaya, sosial, ekonomi, gitu ya. Sejauh ini, kalau saya lihat, masih on the track, masih sesuai dengan jalurnya,” ungkapnya.
Meski demikian, Andrinof mengkritisi pendekatan yang sempat terlalu fokus kepada pencarian investor besar di masa akhir pemerintahan Jokowi. Langkah tersebut menyimpang dari misi awal IKN yang sebetulnya lebih bersifat untuk pelayanan publik.